“Charles Spurgeon: Khotbah Baik dan Khotbah Buruk”
“Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak
kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan
akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan Allah.” (1 Kor
2:4-5)
Pangeran khotbah yang terkenal ini memberi
perbandingan mengenai perbedaan khotbah baik dan khotbah buruk. Hal ini adalah
suatu bentuk evaluasi atas khotbah yang disampaikannya kepada para jemaat.
Bagi Charles Spurgeon, khotbah terbaik tidak selalu berarti khotbah yang cukup bagus. Standar baik atau buruk adalah standar Allah dan bukan sekedar standar manusia.
Bagi Charles Spurgeon, khotbah terbaik tidak selalu berarti khotbah yang cukup bagus. Standar baik atau buruk adalah standar Allah dan bukan sekedar standar manusia.
Suatu ketika, setelah menyadari
betapa buruknya ia dalam menyampaikan khotbahnya, Charles Spurgeon mengalami
pergumulan berat. Charles langsung kembali kerumah dan berlutut serta mengakui
ketakberdayaannya dalam doa.
“Ya Tuhan, aku begitu lemah dan Kau
sangat berkuasa! Hanya Kau yang bisa mengubahkan khotbah. Tolong gunakanlah dan
berkatilah.”
Sepanjang minggu itu dan hari-hari
sesudahnya, Spurgeon terus berdoa agar Tuhan menggunakan khotbahnya menjadi
berkat. Charles Spurgeon juga memohon agar dia melakukan khotbah yang jauh
lebih baik lagi minggu berikutnya.
Pada hari minggu berikutnya, Charles
Spurgeon berhasil berkhotbah dengan sangat baik. Pada hari minggu itu, ribuan
jemaat mengangkat dia keluar diatas bahu mereka.
Tetapi dengan kerendahan hati,
Charles Spurgeon berusaha menjaga catatan mengenai dampak dari dua khotbahnya.
Kenyataannya, setelah beberapa bulan, khotbahnya yang ‘menakutkan’ membuat
empat puluh satu orang mengenal Kristus. Sementara khotbah yang baik ternyata
tidak menghasilkan perubahan sedahsyat khotbah buruknya.
Renungan
Evaluasi atas hasil yang
sesungguhnya bukan hanya sekedar melalui penilaian manusia belaka. Ada
penilaian Tuhan yang hasilnya baru
tampak setelah jangka waktu tertentu.
Kita perlu melakukan bagian terbaik
yang dapat kita lakukan, tetapi biarlah semuanya itu dilakukan dengan landasan
doa, usaha dan kerendahan hati. Jadikan nilai buruk sebagai cambuk untuk
senantiasa berusaha melakukan yang lebih baik lagi.(Bertinus Sijabat-Yogyakarta)
0 Response to "“Charles Spurgeon: Khotbah Baik dan Khotbah Buruk”"
Posting Komentar