“Ditolak Berulang kali, Max Lucado Terus Melaju”
“Dan anggaplah
sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan
sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu.”
(1Tes 4:11)
Pada awalnya, tidak ada satupun penerbit yang mau
menerbitkan karya Max. Tetapi, penulis hebat ini tidak mau menyerah karena penolakan demi penolakan yang harus
dialaminya.
Max yakin bahwa pasti suatu saat ada penerbit yang
menerima karyanya untuk diterbitkan. Dan dengan keyakinan ini, Max terus
berjuang dengan menawarkan naskah bukunya terus-menerus.
Max Lucado mengembangkan kebiasaan berkata kepada dirinya
sendiri dengan iman, “Baiklah. Saya akan mencoba ke penerbit yang lain.”
Dan Setiap kali naskahnya ditolak oleh penerbit, Max Lucado segera mencari
penerbit lain yang mau menerbitkan karyanya.
Keberuntungan mulai berpihak kepada Max saat ia
menawarkan naskah bukunya kepada penerbit ke lima belas. Penerbit buku ini,
bersedia menerbitkan naskah buku Max Lucado.
Dan sejak saat itu, Max Lucado seakan tidak terbendung
dan tak terhentikan lagi. Karya-karyanya mendapat sambutan hangat dan laris
dipasaran.
Renungan
Pada titik tertentu, mungkin ada orang, keadaan atau
kesulitan yang bisa menghentikan kita sementara. Tetapi hanya Tuhan dan kita
sendiri yang bisa membuat kita berhenti secara permanen. Apapun kesulitan,
kemalangan dan kegagalan kita saat ini, teruslah berjalan dalam iman. Tuhan
sanggup menolong manusia yang terus berharap dan berusaha! (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)
0 Response to "“Ditolak Berulang kali, Max Lucado Terus Melaju”"
Posting Komentar