“David Welsh: Penderita Dislexia Yang Menjadi Pengacara”
“Dan biarkanlah ketekunan
itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak
kekurangan suatu apapun.” (Yak 1:4)
David Welsh adalah penderita dislexia, ketidakmampuan belajar yang
parah. Setiap kali belajar, ia justru melihat huruf-huruf tepat kebalikan dari
yang semestinya.
Tetapi David welsh memiliki
impian untuk menjadi ahli hukum. Berlebihan? Bisa ya bisa tidak.
Selama sekolah dasar, David
Welsh mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dengan bantuan kedua orangtuanya.
Caranya? Kedua orangtuanya mendiktekan soal pertanyaan. Lalu, David Welsh
mendiktekan jawabannya, kemudian orangtuanya mengetikkan jawaban David Welsh.
Saat kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Tulsa, David belajar dengan cara merekam materi setiap kuliah
dan mendengarkannya selama berulang-ulang kali. Waktu David sering dihabiskan
diperpustakaan dengan membaca tugas-tugasnya.
David berusaha keras mengeja
bacaan kata demi kata. Dia mendiktekan kertas kerja dan jawaban ujian dengan
seluruh upaya yang mampu dilakukannya.
Akhirnya? Ya. David Welsh berhasil
mencapai impiannya menjadi ahli hukum dengan menjadi pengacara. Sulit? Ya! Tapi
ternyata bisa bukan?
Renungan
Tekad kuat yang dibarengi dengan
kerja keras pasti menciptakan hasil yang dahsyat. Ketika kita berusaha terus
mengatasi kesulitan demi kesulitan, maka kemenangan pasti sudah didepan mata.
Kesulitan apapun, jika dihadapi dengan kesungguhan dan upaya terus-menerus
pasti akan dapat selesai. (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)
0 Response to "“David Welsh: Penderita Dislexia Yang Menjadi Pengacara”"
Posting Komentar